Sabtu, 17 Juli 2010

BERANTAS TB... AIDS BERKURANG


PELATIHAN KOLABORASI TB-HIV DI DEPOK.
AKHIR BULAN JUNI 2010

Berbicara masalah penanggulangan HIV tidak akan bisa terlepas bagaimana penanggulangan TB bisa terlaksana dengan baik. Keberhasilan dalam menanggulangi kasus TB akan memberikan daya ungkit yang besar demi berjalannya program penanggulangan HIV.

Seperti kita ketahui bersama, TB merupakan infeksi oportunistik terbesar (hampir 40-50%) dari kasus HIV. TB juga merupakan penyumbang angka kematian terbesar pada ODHA.

Dilain pihak, negara kita merupakan negara dengan tingkat endemisitas TB yang tinggi. Hampir semua orang dengan mudah terpapar kuman TB. Permasalahaan yang muncul adalah jika pada orang yang tidak terkena HIV, hanya 10% yang akan bermanifestasi menjadi sakit TB, sedangkan pada ODHA, angka ini melonjak menjadi 60%. Melihat fakta tersebut diatas, maka penanggulangan kasus HIV/AIDS harus bersinergi dengan program penanggulangan penyakit TB.

Kegiatan yang mensinergikan program penanggulangan HIV/AIDS dengan penanggulangan Penyakit TB dikenal dengan nama kolaborasi program penanggulangan TB - HIV. Secara umum program ini bertujuan agar program penanggulangan kedua penyakit bisa berhasil dengan baik sehingga output yang diharapkan adalah berkurangnya angka insiden maupun prevalensi kedua penyakit tersebut di masyarakat.

Kegiatan pokoknya meliputi pembentukan mekanisme kolaborasi itu sendiri agar bisa berjalan baik, yang berikutnya adalah menurunkan beban TB pada pasien ODHA dan menurunkan beban HIV pada pasien TB.

Semua kegiatan tersebut akan coba diulas pada posting berikutnya. Mudah-mudahan tulisan pembuka ini bisa menggugah kesadaran kita untuk ikut berperan serta dalam penanggulangan kedua penyakit tersebut.